Minggu, 15 Desember 2013

Apa itu Mental Retardasi (MR)? Apa Penyebabnya? dan Apa Saja Karakteristik Dari Mental Retardasi itu Sendiri?

Apa itu Mental Retardasi (MR)?

1. Menurut Willy F. Maramis, bahwa:
Retadasi mental ialah keadaan dengan inteligensi yang kurang (subnormal) sejak masa perkembangan (sejak lahir atau sejak masa anak.

2. Menurut John W. Santrock yang diterjemahkan oleh Diana Angelica, bahwa:
Mental Retardasi adalah kondisi yang dimulai sebelum usia 18 tahun yang melibatkan intelegensi rendah (biasanya di bawah 70 dalam tes inteligensi yang dilakukan sendiri) dan kesulitan menyesuaikan diri dengan kehidupan sehari-hari.

Apa penyebab anak mengalami Mental Retardasi (MR)?

1. Menurut David Werner yang diterjemahkan oleh Yayasan Bhakti Luhur, penyebab Metal Retardasi yaitu:
  1. Sering kali penyebabnya tidak diketahui
  2. Ada anak-anak yang lahir dengan otak yang sangat kecil, atau otaknya tidak tumbuh atau berfungsi dengan normal.
  3. Kadang-kadang ada ‘kesalahan’ didalam ‘kromosom’ atau pesan-pesan kimiawi kecil yang menentukan anak akan menjadi seperti apa (keturunan/warisan). Ini yang terjadi pada Sindroma Down
  4. Kadang-kadang seorang ibu tidak mendapat makanan atau mineral tertentu selama hamil.
  5. Kerusakan otak dapat terjadi, baik sebelum, sewaktu, maupun setelah kelahiran.
2. Menurut Soetjiningsih, penyebab Mental Retardasi adalah sebagai berikut:
a.       Faktor non-organik
1)      Kemiskinan dan keluarga yang tidak harmonis
2)      Faktor sosiokultural
3)      Interaksi anak-pengasuh yang tidak baik
4)      Penelantaran anak

b.        Faktor organik
1)        Faktor Prakonsepsi
a)         Abnormalitas single gene (penyakit-penyakit metabolik, kelainan neurocutaneus, dll.)
b)        Kelainan kromosom (X-linked, translokasi, fregile-X), Sindrom polygenicfamilial

2)        Faktor Prenatal
a)         Gangguan pertumbuhan otak trimester I
(1)     Kelainan kromosom (trisomi, mosaik, dll.)
(2)     Infeksi intrauterin, misal TORCH, HIV (Human Immunodeficiency Virus)
(3)     Zat-zat teratogen (alkohol, radiasi dll)
(4)     Disfungsi plasenta
(5)     Kelainan kongenital dari otak (idiopatik)

b)        Gangguan pertumbuhan otak Trimester II dan III
(1)     Infeksi intrauretin yaitu TORCH HIV
(2)     Zat-zat teratogen (alkohol, logam berat dll)
(3)     Ibu menderita diabetes melitus, PKU (Phenylketonuria)
(4)     Toksemia gravidamium
(5)     Disfungsi plasenta
(6)     Ibu malnutrisi

3)        Faktor perinatal
a)         Faktor premature
b)        Asfiksia neonatum
c)         Trauma lahir :pendarahan intra cranial
d)        Meningitis
e)         Kelainan metabolik: hipoglikemia, hiperbilirubinemia

4)        Faktor post natal
a)         Trauma berat pada kepala atau susunan saraf pusat
b)        Neuro toksin, misalnya logam berat
c)         CVA (Cerebrovaticular accident)
d)        Anoksia, misalnya tenggelam
e)         Metabolik
(1)     Gizi buruk
(2)     Kelainan hormonal, misalnya hipotiroid, pseudohipoparatiroid
(3)     Aminoaciduria, misalnya PKU (Phenylketonuria)
(4)     Kelainan metabolism karbohidrat, galaktosemia, dll
(5)     Polisakaridosis, misalnya sindrom Hurler
(6)     Celebral lipidosis (Tay Sachs), dengan Hepatomegali (Gaucher)
(7)     Penyakit degeneratif/metabolik lainnya

f)         Infeksi
(1)     Meningitis, ensefalitis, dll.
(2)     Subakut sklerosing panesefalitis

Apa saja karakteristik anak yang mengalami Mental Retardasi (MR)?

1. Menurut Curtis E. Weiss, karakteristik Mental Retardasi adalah sebagai berikut:
Symptomps of mental retardation:
Indistinct articulation
Omissions, subtitutions, and distortions of phonemes
Faulty juncture
Delayed language development
Voicing errors
Impaired intelligibility
Tongue trusth, drooling, or incorrect tongue carriage
Inferior voice quality and inflection
Slowed speaking rate
Higher prevalence of dysfluency and hearing problems
Longer stimulus-response latency period
Poor retention and carry-over abilities
Poorer physical coordination especially of the articulators
Social adjustment problems
Academic problems
Diffuse brain damage

Yang penulis artikan:

Ciri-ciri dari mental retardasi:
Artikulasi yang tidak jelas
Terjadinya omisi, subtitusi dan distorsi pada fonem-fonem
Kesalahan tempo bicara
Perkembangan bahasa yang terlambat
Gangguan suara
Intelegensi yang rendah
Lidah yang menjulur keluar, mengeluarkan air liur, atau pergerakan lidah yang salah
Kualitas suara yang rendah dan perubahan nada
Kecepatan bicara yang lambat
Prevalensi ketidaklancaran dan masalah pendengaran yantinggi
Respon terhadap suatu stimulus yang diberikan terkesan lambat
Lemahnya daya ingat dan kemampuan pengambilan keputusan
Lemahnya koordinasi fisik khususnya alat-alat artikulasi
Masalah hubungan sosial
Masalah akademik
Kerusakan otak yang meluas

2. Menurut Muriel E. Morley, Karakteristik Mental Retardasi adalah sebagai berikut:
General Development: Delayed
Behaviour
· Lack of interest in toys with little or no constructional play.
· Destructive tendencies not associated with the curiosity of the intelligent child.
· Poor concentration with short attention span.
·           Memory may not be well developed or there may be some well developed memory which may be misleading.
· He may be unable to take part fully in the games of other children or be excluded from the group.
· The mother is distrust the child’s ability to look after himself and is afraid to let him play outside the house because he wanders away and doesn’t return.

Respon to sounds
· Immediate responds at times, especially to those associates with some satisfication such as feeding, e.g. rattle of a spoon in a cup.

Speech
· Understanding for simple language usually adequate.
· Little interest to stories.
· Delayed in the use of speech with failure to develop and use adequate expressive speech.
· Retarded mental will affect the development of speech in the boths its receptive and expressive speech.
·  Associated with retarded mental development there is usually delay on the onset of speech.

Yang penulis artikan:

Perkembangan Umum: Terlambat
Tingkah laku
· Kurang perhatian dengan mainan-mainan kecil atau tidak konstruksional dalam bermain.
· Tindakan destruktif yang tidak sesuai dengan rasa keingintahuan untuk menambah intelegensi anak.
· Konsentrasi yang minim dengan gangguan perhatian.
· Ingatan mungkin tidak berkembang dengan baik atau bisa berkembang dengan baik namun salah.
· Ia mungkin tidak mampu untuk bergabung dengan anak lainnya atau menarik diri dari kelompoknya.
· Para orang tua mereka tidak mempercayai kemampuan anaknya untuk bermain sendiri dan ada perasaan takut untuk membiarkan anak mereka bermain di luar rumah.

Respon terhadap bunyi
· Sesekali langsung merespon, khususnya pada suatu hal yang menimbulakn kepuasan pada dirinya, seperti pada saat makan.

Wicara
· Paham bahasa sederhana, khususnya yang cukup mudah baginya.
· Sedikit minat pada cerita.
· Keterlambatan pada penggunaan wicara dengan kegagalan untuk mengembangkan dan menggunakan bahasa ekspresif.
· Mental retardasi akan berpengaruh pada perkembangan wicara, baik segi reseptif dan ekspresif.
· Gangguan perkembangan pada mental retardasi umumnya perkembangan wicara yang terlambat

Referensi:
  1. Curtis E.Weiss, Mary E.Gordon, Herold S. Lillywhite. Clinical Management of Articulatory and Phonologic Disorder. Baltimore : Williams & Wilskin. 1987.
  2. David WernerDisabled Village Children. Penerjemah Yayasan Bhakti LuhurDalam Buku Anak-anak Desa yang Menyandang Cacat. Malang: Yayasan Bhakti Luhur. 2002
  3. Willy F. Maramis. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya : Airlangga University Press. 2005.
  4. John W. Santrock. Educational Psychology. Penerjemah Diana Angelica. Dalam Buku Psikologi Pendidikan. Edisi Ketiga. Jakarta : Salemba Humanika. 2011.
  5. Muriel E. Morley. The Development and Disorders of Speech in Chilhood. Edinburgh and London : Churchill Livingston. 1872.
  6. Soetjiningsih. Tumbuh kembang anak. Bali : Bagian Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. 1995.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar